Selasa, 22 Januari 2013

Penulisan Daftar Pustaka


Pengertian
Daftar pustaka adalah sebuah daftar yang isinya terdiri dari judul beberapa buku, artikel, dan bahan-bahan penerbitan lain. Daftar Pustaka terletak pada bagian akhir karya tulis buku, majalah atau surat kabar. Jika nama pengarangnya tidak ada yang akan dimasukkan ke dalam daftar pustaka adalah yang menerbitkan.


Nama pengarang
Penulisan nama pengarang di daftar pustaka sebagai berikut :
Nama Pengarang (dibalik). Tahun. Judul (cetak miring). Tempat: Penerbit”
Penjelasan :
  1. Nama Pengarang ditulis terbalik, dengan pola:
    • Nama Belakang, Nama Depan.  
    • Nama Tengah dan Nama Belakang, Nama Depan. 
  2. Tahun (tahun terbit) ditulis biasa. 
  3. Tempat: Penerbit (nama kota dan nama penerbit) dicetak biasa. Gelar, tidak boleh dicantumkan. Karena akan menjadi rancu, ketika Daftar Pustaka/ Referensi itu disusun menurut alfabet.
  4. Judul dicetak miring.  
Tahun penerbit
Penulisan tahun penerbitan buku :
1. Tahun ditulis setelah nama penulis dan diakhiri dengan tanda titik.
Contoh : Gondrong, Bubun. 1988
2. Jika ada 2 buku atau lebih yang ditulis dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitnya berbeda, maka buku yang tahun penerbitnya lebih awal ditulis lebih dahulu. Namun pengarang ditulis ulang.
Contoh :
  • Supri, 1993
  • Supri, 1996
3. Jika terdapat 2 buku atau lebih yang ditulis oleh pengarang yang sama dan tahun penerbitnya pun sama, dibelakang tahun penerbit diberi huruf a,b,c dan seterusnya sebagai tanda pembeda.
Contoh :
  • Senjaya, Erwin 1999 a.
  • Senjaya, Erwin 1999 b.
4. Jika ada buku yang tidak berangka tahun penerbitan di belakang nama pengarang ditulis kata tanpa tahun.
Contoh : Cahya, Bening, Tanpa Tahun


Penulisan judul
Judul buku ditulis setelah angka tahun penerbitan, judul buku digaris bawahi atau cetak miring Contoh : Alfian 1980 Politik, Kebudayaan dan Manusia Indonesia


Tahun terbit
Tulis di dalam tanda kurung, akhiri dengan tanda titik. Isi dengan angka tahun publikasi. Jika terdapat publikasi yang dicetak ulang tapi edisinya sama, maka yang ditulis adalah tahun publikasi pertama kali muncul.


Nama penerbit
Nama penerbit ditulis setelah judul buku, penulisanya didahului nama kota tempat terbit dan tanda titik dua.
Contoh : Johan Wahyudi. 2010. Menjadi Cerpenis. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.


Catatan kaki
Tujuan penulisan catatan kaki :
  1. Bahan penunjang pembuktian atau fakta, konsep, analisis, gagasan, maupun pendapat.
  2. Penghargaan kepada penulis buku.
  3. Keterangan pemerolehan informasi untuk memperjelas atau mempertegas masalah dalam buku.
Sebelum penulisan catatan kaki biasanya ada tanda khusus, seperti penomoran (1,2, dst.) atau tanda bintang (*) yang diberikan pada kata atau kalimat dalam tulisan Anda yang membuktikan keterangan atau catatan kaki. Penulisannya ditempatkan agak ke atas setengah spasi dari teks. Secara umum, 


unsur-unsur catatan kaki : 


1. Nama pengarang
  • Ditulis lengkap sesuai urutan gelar atau biasa, contoh: Prof. Dr. Gorys Keraf, dsb.
  • Jika terdiri atas 2 atau 3 pengarang, maka semua pengarang dicantumkan, Contoh: Drs. Mohammad Arifin, Ahmad Efendi, S.Pd.
  • Jika terdiri dari empat pengarang atau lebih maka cukup nama pertama yang dicantumkan. Nama kedua dan berikutnya digantikan dengan singkatan. Contoh: , et al.
  • Jika mengambil rujukan dari sebuah kumpulan (bunga rampai, antologi), maka dibelakang nama penyunting akhir ditambahkan singkatan ed, (editor) yang dipisahkan dengan tanda koma Contoh: Korie Layun Rampan, ed, dan sebagainya.


2. Judul buku
  • Penulisan ditempatkan dalam tanda kutip, contoh: "Drama Romantis"
  • Jika kutipan berikutnya masih dari sumber yang sama, maka penulisan judul digantikan dengan singkatan Ibid., Op.cit., Contoh: Korie Layun, ed.Ibid. (Jakarta, 2004), hal. 18.
3. Tempat dan tahun terbit
Tempat dan tahun terbit ditulis dalam tanda kurung dan dipisahkan dengan koma, Contoh: (Jakarta, 1998).
4. Nomor halaman
Nomor halaman ditulis dengan menggunakan singkatan (hal.), contoh: hal. 234.
http://www.kirimcerita.com/2012/01/contoh-daftar-pustaka.html

Minggu, 20 Januari 2013

Kutipan


Pengertian
Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip terkenal atau eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya. Kutipan dapat berarti gagasan, ide, yang didapat dari berbagai sumber. kutipan juga dapat merujuk kepada penggunaan berulang unit bentuk lain ekspresi, terutama bagian dari karya seni unsur-unsur sebuah lukisan, adegan dari film atau bagian dari suatu komposisi musik.

Prinsip Kutipan
Apabila kita akan mengutip sebuah karya atau tulisan yang dibuat oleh seorang sumber ternyata ada salah ejaan dari sumber kutipan itu, maka sebaiknya kita biarkan saja apa adanya dari sumber yang kita ambil itu. Karena kita sebagai pengutip tidak diperbolehkan membenarkan kata ataupun kalimat yang salah dari sumber kutipan kita. Dalam kutipan kita diperkenankan menghilangkan beberapa bagian-bagian dari kutipan kita dengan syarat bahwa diperkenankan oleh sumber.

Macam – macam Kutipan
  • Kutipan Langsung : Harus sama dengan aslinya, baik mengenai susunan kata-katanya, ejaannya maupun mengenai tanda bacanya.
  • Kutipan Tidak Langsung : Kutipan yang tidak ada kesamaan kata-kata dengan yang aslinya. Kutipan dilakukan dengan menggunakan kalimat-kalimat sendiri tetapi tidak harus mengubah ide utama.

Teknik untuk mengutip
  • Kutipan langsung.
  1. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris :
  2. Kutipan diintegrasikan dengan teks.
  3. Jarak antar baris kutipan dua spasi.
  4. Kutipan diapit dengan tanda kutip.
  5. Sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil.
  • Kutipan tidak langsung.
  1. Kutipan diintegrasikan dengan teks.
  2. Jarak antar baris kutipan spasi rangkap.
  3. Kutipan tidak diapit tanda kutip.
  4. Sesudah selesai diberi sumber kutipan.
  • Kutipan pada catatan kaki.
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.
  • Kutipan atas ucapan lisan.
Kutipan harus dilegalisir, permintaan ijin dan persetujuan dulu kepada pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dan selanjutnya dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.
  • Kutipan dalam kutipan.
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan.


Sumber :
http://robbykurniawan892blogs.blogspot.com/2012/11/kutipan.html


Konvensi Naskah

      Pengertian
Konvensi Naskah dapat diartikan sebagai suatu bentuk penulisan naskah dari karangan ilmiah berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah lazim pada umumnya, dan sudah disepakati. Konvensi itu sendiri merupakan kesepakatan, kebiasaan atau sebuah aturan yang dijadikan sebagai pedoman dan aturan khusus yang lazim digunakan. Sedangkan naskah merupakan karangan yang dapat diartikan sebagai Skenario.

Jenis-Jenis dari Naskah
  1. Naskah Formal : Naskah yang mematuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi
  2. Naskah Semi-Formal : Naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.
  3. Naskah Informal : Naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.
       Tata cara penulisan pada Naskah
  1. Judul ditulisan harus menggunakan huruf kapital, cetak tebal dan aligment center.
  2. Nama penulis (tanpa gelar) ditulis 2 spasi di bawah judul menggunakan jenis huruf Arial 10 pt cetak tebal dan aligment center.
  3. Alamat institusi penulis ditulis 1 spasi di bawah nama penulis juga menggunakan jenis huruf Arial 8 pt cetak regular dan aligment center.
  4. Abstrak ditulis dalam Bahasa Inggris dan Indonesia dengan huruf Arial 9 pt, 1 spasi cetak regular dan aligment justify.
  5. Kata kunci ditulis 1,5 spasi setelah Abstrak, berisiskan kata-kata penting yang menjadi kata-kata kunci di dalam naskah (antara 3 - 5 kata kunci).
  6. Sistematika Naskah (tanpa lampiran): terdiri dari ABSTRAK, PENDAHULUAN, BAGIAN INTI (untuk naskah konseptual berisi kajian pustaka dan uraian analisis, sedangkan untuk naskah hasil penelitian berisi kajian pustaka, hasil dan pembahasan), dan PENUTUP (berisi kesimpulan dan saran atau bisa ditambahkan rekomendasi), serta DAFTAR PUSTAKA. Naskah ditulis dengan jenis huruf Arial 10 pt, 1,5 spasi cetak regular dan aligment justify.
  7. Gambar, Persamaan, dan Tabel diberi judul/keterangan serta nomor urut yang berketentuan.
  8. Penulisan daftar pustaka diurutkan sesuai alpabetis dengan jenis huruf Arial 10 pt.
  9. Ukuran kertas A4 (210 x 297) mm dengan batas tepi (margin) atas 2,5 cm, batas tepi bawah 3,5 cm, dan batas tepi kanan dan kiri masing-masing 2,5 cm. Untuk lebar header 0 cm dan footer 2 cm.
  10. Setting halaman adalah dua kolom dengan jarak antar kolom 0,8 cm dan lebar kolom 7,6 cm.
  11. Setiap alenia baru ditulis dengan mengosongkan selebar 1,25 cm dari pias depan.
Isi Konvensi Naskah sebagai berikut:
  • Kelengkapan awal
    Terdiri dari bagian/kulit luar (cover), halaman judul, halaman pengesahan, halaman penerimaan, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar table, daftar grafik atau daftar gambar (jika ada), daftar singkatan dan lambang dan daftar lampiran.
  • Kelengkapan isi
    Terdiri dari pendahuluan, tubuh karangan yang meliputi kajian teori, seputar lokasi objek penelitian, pembahasan, dan yang terakhir berupa kesimpulan (penutup).
  • Kelengkapan akhir
    Terdiri dari daftar pustaka, lampiran data, penulisan indeks, dan riwayat hidup.

Bagian pada Kelengkapan Awal:
  • Halaman Judul Pendahuluan
  • Halaman Pengesahan
  • Halaman Persembahan
  • Kata Pengantar
Isi Kata Pengantar:
  • Ucapan syukur.
  • Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah.
  • Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah
  • Penjelasan adanya bantuan, bimbingan dan arahan dari seseorang, sekelompok orang, atau organisasi/lembaga.
  • Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap penulis tanpa dibubuhi tanda-tangan.
  • Harapan penulis atas karangan tersebut.
  • Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima kritik dan saran.

Sumber:
https://sites.google.com/site/jtspunnes/Beranda/persyaratan-dan-tata-cara-penulisan-naskah 
http://dewisofia03.wordpress.com/2012/11/27/konvensi-naskah/


Sabtu, 19 Januari 2013

MEMBEDAKAN TEMA, TOPIK DAN JUDUL


TEMA

Pengertian tema adalah sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Kata “tema” berasal dari bahasa Yunani tithenai yang berarti menempatkan atau meletakkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tema disebut sebagai pokok pikiran, dasar cerita. Dan yang diajarkan di sekolah dalam pelajaran bahasa Indonesia tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan.

Ciri-ciri tema yang baik antara lain:
  • Tema menarik perhatian penulis.
    Dapat membuat seorang penulis berusaha terus-menerus untuk membuat tulisan atau karangan yang berkaitan dengan tema tersebut.
  • Tema dikenal/diketahui dengan baik.
    Pengetahuan yang dimilki oleh penulis tetang tema tersebut sudah dikuasainya, agar lebih mudah dalam penulisan tulisan/karangan.
  • Bahan-bahannya dapat diperoleh.
    Sebuah tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
  • Tema dibatasi ruang lingkupnya.
    Tema harus sesuai kemampuan/umum.

TOPIK

Pengertian Topik adalah berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat, dalam tulis menulis bebarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel. Topik atau masalah adalah pokok pembicaraan. Bagian kalimat yang diutamakan menjadi topik bisa dari ; kerangka yang bersangkutan dengan ruang, waktu, dan benda. Penulis lebih baik menulis hal-hal yang sifatnya menarik bagi penulis sendiri dengan pokok persoalan yang benar-benar diketahui dan dipahami matang-matang.

Berikut hal-hal yang dipertimbangkan dalam memilih topik.
  1. Topik yang dipilih harus berada di sekitar penulis, yaitu disekitar pengalaman penulis maupun disekitar pengetahuan penulis.
  2. Topik yang dipilih hendaknya yang menarik perhatian penulis
  1. Topik yang dipilih berpusat pada suatu segi lingkup yang sempit dan terbatas.
  1. Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang objektif, bukan subjektif seperti angan-angan.
  1. Topik yang dipilih harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya walaupun serba sedikit. Artinya, topik yang dipilih janganlah terlalu baru bagi penulis.
  1. Topik yang dipilih harus memiliki acuan berupa bahan kepustakaan yang akan memberikan informasi tentang pokok persoalan yang akan ditulis.
  2. Topik yang dipilih harus bermanfaat.

Sumber – sumber mendapatkan topik:
  1. Percakapan lingkungan masyarakat.
  2. Orang yang lebih tua.
  3. Guru atau dosen.
  4. Pengalaman.
  5. Berita di media elektronik maupun media cetak.
JUDUL

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, judul adalah nama yang dipakai untuk nama buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan secara pendek isi atau maksud buku. Dalam suatu karya ilmiah harus berbentuk frasa, bukan kalimat atau kata. Pengertian lain tentang judul, yaitu Judul merupakan nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian atau menentukan wilayah (lokasi).

Berikut beberapa syarat aturan pemilihan judul :
  1. Harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
  2. Harus provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan keinginan tahu atau penasaran bagi tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan dan membaca sampai akhir tulisan.
  3. Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Usahakan judul tidak lebih dari lima kata.
KESIMPULAN
Perbedaan antara Tema, Topik, dan Judul ialah,
  1. Tema merupakan pokok pemikiran, ide atau gagasan tertentu yang akan disampaikan oleh penulis sebagai dasar karangannya.
  2. Topik merupakan pokok pembicaraan dalam karangan tentang segala yang berhubungan dari tema dan judulnya
  3. Judul merupakan kepala karangan atau perincian atau penjabaran dari topik dan judul dapat juga merupakan nama yang dipakai untuk buku atau bab.


http://kurniahidayati.wordpress.com/2011/06/16/tema-topik-dan-judul/

Judul Lain