Pengertian
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti
gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat dikatakan efektif
apabila berhasil sampaikan kepada pendengar atau pembaca yang berupa pesan,
gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai maksud si penyampai kalimat yaitu
pembicara atau penulis.
Kalimat efektif adalah kalimat yang terdiri atas kata-kata yang
mempunyai unsur SPOK atau kalimat yang mempunyai ide atau gagasan
pembicara/penulis dan kalimat tersebut mengutamakan keefektifan informasi
sehingga jelas dan terjamin.
Kalimat efektif
dituntut oleh empat ketepatan yakni :
1. Ketepatan
pilihan kata
2. Ketepatan
bentuk kata
3. Ketepatan
pola kalimat
4. Ketepatan
makna kalimat
Ciri-ciri dari
Kalimat Efektif :
a) Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP.
b) Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
c) Menggunakan diksi yang tepat.
d) Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis
dan sistematis.
e) Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
f) Melakukan penekanan ide pokok.
g) Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
h) Menggunakan variasi struktur kalimat.
Syarat-syarat Kalimat Efektif :
1) Koherensi / kepaduan
Kepaduan ialah informasi yang disampaikan itu tidak terpecah-pecah atau
terpotong. Kallimat itu juga tidak bertele-tele dan harus sistematis. Diantara
predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada/tentang.
Hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok
kata) yang membentuk kalimat itu. Bagaimana hubungan antara subyek dan
predikat, hubungan antara predikat dengan obyek, serta keterangan-keterangan
lain yang menjelaskan tiap-tiap unsur pokok tadi.
Ada beberapa hal
yang dapat menyebabkan kerusakan koherensi yaitu:
1)
Tempat kata dalam
kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat
Benar : Saudara saya yang paling kecil kemarin sore menendang
bola di lapangan, dengan sekuat tenanganya.Salah : Saudara saya yang
paling kecil menendang dengan sekuat tenaganya kemarin sore di lapangan
bola.
2)
Salah
mempergunakan kata-kata depan, kata penghubung dan sebagainya
Benar : mengharap akan belas kasihan
Salah : mengharapkan akan belas kasihan
3)
Pemakaian kata,
baik karena merangkaikan dua kata yang maknanya tidak tumpang tindih, atau
hakikatnya mengandung kontradiksi.
Banyak para peninjau yang menyatakan bahwa perang yang sedang berlangsung
itu merupakan Perang Dunia di Timur Tengah (atau banyak peninjau atau para
peninjau; makna banyak dan para tidak tumpang tindih).
4)
Salah menempatkan
keterangan aspek (sudah, telah, akan, belum, dsb) pada kata kerja tanggap.
Baik : Saya telah menonton film itu hingga tamat.
Kurang Baik : Saya telah nonton film itu hingga tamat.
Tidak Baik : Film itu saya telah tonton hingga tamat.
2) Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan
dalam kalimat itu. Artinya, jika kata kerja, harus kata kerja semuanya; jika
kata benda harus katabenda semuanya.
Contoh :
Salah : Harga bensin disesuaikan atau kenaikkan
secara bertahap.
Benar : Harga bensin disesuaikan atau dinaikkan
secara bertahap.
3) Kehematan
Kehematan adalah penggunaan kata-kata secara hemat, tetapi tidak mengurangi
makna atau mengubah informasi.
Ada beberapa
cara melakukan penghematan :
1)
Menghilangkan
pengulangan subjek.
Salah : Karena Joko tidak
diundang, Joko tidak
datang ke tempat itu.
Benar : Karena tidak diundang, Joko tidak datang ke tempat itu.
2)
Menghindarkan
pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
Kata Apel sudah mencakupi kata buah.
Contoh :
Salah : Di mana engkau membeli buah apel itu?
Benar : Di mana engkau membeli apel itu?
3) Menghindarkan
kesinoniman dalam satu kalimat.
Kata naik bersinonim dengan ke
atas.
Contoh :
Salah : Roni sudah naik ke atas gunung
sejak pagi tadi.
Benar : Roni sudah naik gunung
sejak pagi tadi.
4) Tidak menjamakkan
kata-kata yang berbentuk jamak.
Contoh :
Salah : Para tamu-tamu memasuki aula
pertemuan.
Benar : Para tamu memasuki aula
pertemuan.
4) Penekanan / ketegasan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan
penonjolan pada ide pokok kalimat. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan
pada penonjolan itu.
Ada berbagai
cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat, yaitu :
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:
Presiden menghimbau agar rakyatnya melakukan
penghijauan dengan menanam minimal 1 pohon di pekarangan rumah.
2. Membuat urutan kata yang bertahap
Contoh:
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta orang,
datang ke stadion Allianz Arena untuk menonton final liga champion .
3. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.
4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contoh:
Anak itu tidak malas dan bodoh, tetapi rajin dan pintar.
5. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).
Contoh:
Andalah yang bertanggung jawab atas kerusakan tv ini.
7. Kecermatan
Cermati adalah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan
harus tepat diksinya. Prinsip kecermatan berarti cermat dan tepat menggunakan
diksi. Agar tercapai kecermatan dan ketepatan diksi, harus memperhatikan
pernyataan-pernyataan berikut ini :
1) Hindari
penanggalan awalan
2) Hindari
peluluhan bunyi/ c /
3) Hindari
bunyi / s /, / p /, / t /, dan/ k / yang tidak luluh
4) Hindari pemakaian kata ambigu
8. Kevariasian
Variasi merupakan suatu upaya yang bertolak belakang dengan repetisi.
Repetisi atau pengulangan kata sebuah kata untuk memperoleh efek penekanan,
lebih banyak menekankan kesamaan bentuk. Variasi tidak lain daripada
menganeka-ragamkan bentuk-bentuk bahas agar tetap terpelihara minat dan
perhatian orang.
Macam-macam
variasi :
a. Variasi Sinonim Kata
Variasi berupa penjelasan yang berbentuk kelompok kata pada hakekatnya
tidak merubah isi dari amanat yang akan disampaikan.
Contoh : Dari renungan itulah penyair menemukan suatu makna, suatu realitas
yang baru, suatu kebenaran yang menjadi ide sentral yang menjiwai seluruh
puisi.
b. Variasi panjang pendeknya kalimat
Struktur kalimat akan mencerminkan dengan jelas pikiran pengarang, serta
pilihan yng tepat dari struktur panjangnya sebuah kalimat dapat member tekanan
pada bagian-bagian yang diinginkan.
c. Variasi penggunaan bentuk me- dan di-
Pemakaian bentuk grametikal yang sama dengan beberapa kalimat
berturut-turut dapat menimbulkan kelesuan. Sebaba itu haruslah dicari variasi
pemakaian bentuk gramatikal.
Kesalahan-kesalahan
dalam menyusun kalimat efektif :
a. Pleonastis
Pleonastis atau pleonasme adalah pemakaian kata yang mubazir (berlebihan),
yang sebenarnya tidak perlu.
Contoh :
Salah : Banyak tombol-tombol yang dapat Anda gunakan.
Benar : Banyak tombol yang dapat Anda gunakan.
b. Kontaminasi
Salah : Fitur terbarunya Adobe Photoshop ini lebih menarik dan
bervariasi.
Benar : Fitur terbaru Adobe Photoshop ini lebih menarik dan
bervariasi.
c. Salah pemilihan kata
Salah : Saya mengetahui kalau ia kecewa.
Benar : Saya mengetahui bahwa ia kecewa.
d. Salah nalar
Salah : Bola gagal masuk gawang.
Benar : Bola tidak masuk gawang.
e. Pengaruh bahasa asing atau daerah (interferensi)
Bahasa asing
Contoh :
Saya tinggal di Semarang di mana ibu saya bekerja.
Kalimat ini bisa
jadi mendapatkan pengaruh bahasa Inggris, lihat terjemahan kalimat berikut:
I live in
Semarang where my mother works.
Dalam bahasa
Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:
Saya tinggal di
Semarang tempat ibu saya bekerja.
Bahasa daerah
Contoh :
Anak-anak sudah
pada datang.
Dalam bahasa
Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:
Anak-anak sudah
datang.
f. Kata depan yang tidak perlu
Salah : Di program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.
Benar : Program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.
Ada beberapa hal
yang mengakibatkan suatu tuturan menjadi kurang efektif, antara lain:
1. Kurang
padunya kesatuan gagasan.
2. Kurang ekonomis
pemakaian kata.
3. Kurang
logis susunan gagasannya.
4. Pemakaian
kata-kata yang kurang sesuai ragam bahasanya.
5. Konstruksi
yang bermakna ganda.
6. Penyusunan kalimat yang
kurang cermat.
7. Bentuk kata dalam perincian yang tidak
sejajar.
Sumber :
terkadang orang sekarang jarang menggunakan kalimat-kalimat efektif ini, kerena terlalu sering menggunakan kalimat gaul yang ada.
BalasHapussolder uap